Culinary

10 Kuliner Favorit yang Harus Kalian Coba Saat ke Medan

Medan tak ubahnya muara tempat bertemunya bermacam ragam etnis. Secara garis besar, Medan dihuni oleh etnis Melayu, Batak, Jawa, berpadu dengan etnis India dan Tionghoa.

Potret multi etnis inilah yang menjadikan kuliner di Medan begitu kaya. Maka, tak heran bila Medan kerap menjadi tujuan untuk berwisata kuliner.

Saya punya 10 rekomendasi makanan favorit yang biasanya dicari para foodie ketika ke Medan. Apa saja? Check it out!

Bihun Bebek Asie Kumango

Kalian pencinta kuliner berbahan dasar bebek? Ada yang legend banget nih di Medan. Bihun Bebek Asie Kumango!
Daging bebeknya diiris tebal dan empuk. Kuahnya keruh dan gurih banget karena dihasilkan dari puluhan bebek yang direbus untuk diambil kaldunya. Rasa kaldunya sangat menguasai lidah!

Bihun Bebek Asie Kumango

Kalian bisa menikmati Bihun Bebek Asie Kumango di Jalan Kumango, Kesawan, Medan, dengan harga Rp. 60.000 per porsi. Harga yang relatif mahal, tapi sebanding dengan rasanya. Jangan kesiangan ya, rumah makan ini buka hanya pada pagi hari, dari pukul 6.30 – 11.00 WIB.

Sebelum makan, taburkan bawang putih goreng, irisan daun bawang dan sambal rawit merah atau acar cabai rawit utuh agar rasanya lebih mantap.

Soto Kesawan

Di Medan, ada soto yang kelezatannya telah kondang sejak tahun 1952. Nama kedainya Soto Kesawan, berada di Jalan A. Yani No. 116, Kesawan, Medan. Selain ada soto daging sapi dan ayam, di sini ada soto udang, lho.

Soto Udang
Soto Udang Kesawan.

Saya paling suka soto udang. Rasanya jangan dibayangkan, tapi harus kalian coba langsung. Kuah santannya ringan, tidak terlalu kental dan rasanya gurih.

Kedai yang buka pada pukul 08.00 – 15.30 WIB ini selalu ramai pengunjung. Karena Kedai Soto Kesawan buka sejak pagi, jadi kalian bisa sarapan di sini.

Lontong Kak Lin

Lontong Kak Lin, ini salah satu tempat sarapan favorit di Medan. Berlokasi di Jalan Teuku Cik Ditiro No. 8 M, hanya sekitar 10 – 15 menit dari pusat kota Medan. Kedai Lontong Kak Lin buka pada pukul 07.30 – 16.30 WIB saat Senin sampai Sabtu dan pukul 07.30 – 13.30 WIB pada hari Minggu.

Lontong Pecel
Lontong Pecel Kak Lin.

Di sini tersedia berbagai macam variasi lontong, tapi yang paling dicari pengunjung adalah lontong sayur atau lontong pecel. Kuah lontong merupakan perpaduan kuah santan dan bumbu pecel. Penambahan sayur membuat menu sarapan pagi ini lebih sehat.

Kalau selama ini kalian hanya mendengar kondangnya nama Lontong Kak Lin, kini saatnya kalian nyobain langsung!

Es Krim dan Kue di Tip Top

Inilah restoran Tip Top yang melegenda di Medan. Tempat ini tak pernah sepi pengunjung. Aneka hidangan dengan resep kuno menjadi andalannya.

Yang paling saya suka di resto ini adalah es krim. Selain es krim, ada belasan kue yang dibuat sesuai resep aslinya, mempertahankan rasa yang legendaris.

Es Krim Tip Top

Tak heran, kue-kue di sini tidak seempuk kue kekinian karna memang tanpa tambahan zat pelembut dan pengembang. Soal rasa, jangan diragukan lagi. Makan satu, pengen dua!

Tip Top

Untuk menikmati kuliner masa lampau ini, datang saja ke Tip Top yang berada di Jalan A. Yani No. A-B, Kesawan, Medan. Resto ini buka dari pukul 08.00 – 23.00 WIB.

Mi Sop Methodist

Kalau ke Medan, saya selalu menyempatkan untuk menikmati mi sop kali lima rasa bintang lima ini. Kedai Mi Sop Umi Hajjah Siran atau lebih dikenal dengan Mi Sop Methodist ini berada di Jalan Hang Tuah, simpang Jalan Cik Ditiro, Medan.

Mi Sop Methodist

Walau kaki lima, harga dan rasaya premium, lho. Seporsi mi sop dibandrol Rp. 30.000. Harga yang pantas untuk semangkuk mi dengan topping irisan daging sapi asli.

Kedai ini buka dari pukul 11.00 – 15.00 WIB. Saat terakhir ke sini, saya sengaja datang 15 menit sebelum penjualnya datang, dengan harapan tidak terlalu lama ngantri. Tapi, tetap saja sudah ramai pelanggan yang menunggu. Sepertinya kami satu pemikiran.

Gulai Kepala Ikan

Mau makan siang dengan menu khas Melayu? Ke Kedai Ayah saja. Cobain top menu di sini, gulai kepala ikan. Kedai ini buka pada pukul 11.00 – 17.00 WIB.

Kedai Ayah Medan

Kuah santan dari gulai ini tidak terlalu kental, pas banget nih untuk yang sedang diet tapi tetap ingin makan enak. Daging kepala ikannya padat, menandakan dibuat dari ikan segar. Bagian yang paling saya suka adalah matanya. Menyeruput kuah disela-sela mata ikan menimbulkan sensasi tersendiri. Cobain deh. Harga seporsi gulai bervariasi, tergantung berapa besar ukuran kepala ikan yang kita inginkan.

Rumah makan yang berada di Gang Langgar, Jalan TB Simatupang, Sunggal, ini berada di pinggir anak sungai sehingga menambah selera makan. Cuaca yang agak terik saat saya makan siang di sini, teredam oleh gemericik suara air mengalir.

Mi Rebus Kampung Keling

Mi Rebus Kampung Keling

Satu lagi makanan khas yang harus kalian coba jika ke Medan, yaitu mi rebus. Favorit saya adalah Mi Rebus Pak Ramli, dikenal juga dengan Mi Rebus Kampung Keling, ada pula yang menyebutnya dengan Mi Keling karena memang dijual oleh warga keturunan India. Mi ini dijual di gerobak yang mangkal di simpang Jalan Pagaruyung, tidak jauh dari Sun Plaza, Medan. Walau dijual di kaki lima, tapi rasanya mantab. Banyak pengunjung yang datang dari luar kota untuk menikmati sepiring mi rebus di sini. Kedai Pak Ramli buka pada pukul 16.00 – 02.00 WIB.

Mi Rebus Medan agak berbeda dari mi rebus pada umumnya. Kuahnya kental, dibuat dari kaldu udang dan maizena. Yang istimewa dari Mi Rebus Pak Ramli, rasa gurih kaldu udangnya berpadu pas dengan manis yang dihasilkan dari bumbu gado-gado. Ada penambahkan sedikit bumbu gado-gado sehingga rasanya menjadi spesial.

Pancake Durian

Medan terkenal dengan kelezatan duriannya. Sampai ada seloroh, “Kalau kalian melihat tumpukan durian di tengah kota, berarti kalian sedang berada di Medan!” Itu fakta, lho.

Pancake Durian Medan

Selain dimakan langsung, durian juga bisa diolah dan dinikmati dalam berbagai tampilan dengan tetap mempertahankan rasanya yang khas. Di Medan, ada olahan durian yang sangat hits, yaitu pancake durian.

Ada banyak penjual pancake durian di Medan, mulai dari pedagang kaki lima, resto di mall dan toko oleh-oleh khas Medan. Jika ingin menjadikan pancake durian sebagai oleh-oleh, kalian harus membelinya dalam kemasan khusus dan dibekukan terlebih dahulu agar tahan sekitar 12 jam pada suhu ruang. Jadi durian tidak berubah rasa selama dalam perjalanan.

Saya paling suka pancake durian yang dijual di Resto Nelayan, Sun Plaza Mall, Medan. Resto ini buka dari pukul 11.00 – 22.00 WIB. Menurut saya, pancake di Resto Nelayan yang paling jago rasanya.

Bika Ambon

Satu lagi nih oleh-oleh khas Medan yang populer, Bika Ambon. Ada banyak versi yang melatari penggunakan kata Ambon pada nama kue ini. Salah satunya, kue yang awalnya tanpa nama ini dinikmati sekelompok pekerja asal Ambon dan mereka sepakat menamainya dengan nama kota asal mereka.

Bika Ambon

Menurut cerita, Bika Ambon mulai hits pada sekitar tahun 70an dan rata-rata pedagangnya adalah warga keturunan Tionghoa. Untuk mendapatkan kue tradisional yang menjadi salah satu ikon kuliner Kota Medan ini, kita bisa membelinya di toko-toko yang menjual Bika Ambon di sepanjang Jalan Majapahit, Medan.

Bolu Gulung Meranti

Nah, ini oleh-oleh yang paling populer di Medan. Katanya nih, tidak afdol kalau pulang dari Medan tak membawa Bolu Gulung Meranti.

Bolu Gulung Meranti

Ada banyak varian rasa Bolu Meranti, tapi yang paling saya suka bolu gulung isi keju dengan topping keju juga. Rasanya mantab, perpaduan keju, cream dan bolu yang lembut. Soal harga, Bolu Gulung Meranti dijual dengan harga Rp. 65.000 – Rp. 85.000 tergantung varian yang kita pilih.

Untuk mendapatkannya, kita bisa membeli di Jalan Kruing No. 2K, Sekip, Medan, atau di toko oleh-oleh khas Medan yang ada di Bandara Kualanamu.

Saking banyak yang suka, saya pernah membawa 14 kotak Bolu Gulung Meranti sebagai oleh-oleh untuk keluarga dan teman-teman saat pertama kali saya ke Medan!

Jangan hanya dipandang atau dibayangkan apa rasa kuliner-kuliner lezat di atas. Pastikan Medan akan menjadi tujuan wisata kuliner kalian dalam waktu dekat.

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *