Traveling

Kilang Tebu Tradisional di Puncak Lawang

Tahukah kalian, di zaman modern dan serba digital ini ternyata masih ada industri gula tebu yang menggunakan tenaga kerbau dalam proses produksinya? Ketika saya traveling ke Sumatra Barat, pemandu wisata mengajak untuk singgah ke Kilang Tebu Tradisional NI DES milik Pak Asrul. Kilang yang berada di Jalan Panorama Puncak Lawang, Kecamatan Matur, Kabupaten Agam, ini masih menggunakan tenaga kerbau untuk menggerakkan mesin penggiling tebu.

Rata-rata mata pencaharian masyarakat Puncak Lawang adalah berkebun tebu. Para petani tebu tidak hanya berkebun, namun juga mengolah langsung tebu menjadi gula tebu yang berwarna kecoklatan menyerupai gula merah atau gula aren.

Sebelum tebu diolah menjadi gula, air tebu harus diperas terlebih dahulu. Saat proses pemerasan inilah digunakan tenaga kerbau untuk menggiling tebu sampai air tebu keluar. Pada pundak kerbau diletakkan sebuah kayu yang dihubungkan ke alat penggiling. Mata kerbau ditutup menggunakan tempurung kelapa lalu diikat dengan kain, agar kerbau patuh dan terus berjalan berputar.

Kilang Tebu Puncak Lawang
Kerbau berjalan berputar menggerakkan mesin penggiling tebu.

Ketika kerbau berjalan berputar, penggiling tebu juga ikut berputar. Di bawah penggilingan diletakan sebuah wadah untuk menampung air tebu. Proses penggilingan memakan waktu sekitar 1,5 jam. Kerbau hanya akan berhenti berputar saat makan atau buang air. Saat makan, penutup mata akan dibuka agar kerbau dapat melihat dan menikmati rumput yang dimasukkan ke mulutnya.

Kilang Tebu Puncak Lawang
Alat penggiling tebu.

Air tebu yang terkumpul akan dimasak kurang lebih 3 jam hingga mengental. Kemudian dicetak menggunakan cetakan kayu dan didiamkan sampai mengeras menjadi gula tebu. Gula tebu di sini dikenal dengan sebutan Saka Lawang. Saka berarti gula dan Lawang adalah nama daerah tempat diproduksinya gula tersebut.

Kilang Tebu Puncak Lawang
Gula tebu yang dihasilkan.

Gula tebu yang dihasilkan.Jika kalian berkunjung ke Puncak Lawang, jangan  lupa mampir dan melihat proses penggilingan tebu secara tradisional ini, ya.

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *