Gua Putri
Traveling

Kisah Menarik Gua Putri di Ogan Komering Ulu

Mau dapat pengalaman berbeda saat liburan di Sumatra Selatan? Mampir, yuk, ke Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU).

Di sini ada gua yang eksotis dan menjadi jejak Kerajaan Ogan, yakni Gua Putri. Ketika berkunjung, kami didampingi oleh Pak Herman dan Pak Ferdinata sebagai pemandu.

Gua Putri
Tampak depan Gua Putri.

Menurut legenda masyarakat OKU, Gua Putri terbentuk karena kutukan Si Pahit Lidah, seorang tokoh sakti yang terkenal di Sumatra bagian selatan. Konon, dahulu hidup seorang putri yang bernama Dayang Merindu, selir dari Prabu Amir Rasyid, penguasa Kerajaan Ogan.

Suatu pagi, saat sang putri mandi di muara Sungai Semuhun, melintaslah Si Pahit Lidah. Ia berhasrat menyapa putri yang jelita itu. Namun keberadaannya tak dihiraukan Dayang Merindu. Si Pahit lidah meradang, dia pun berucap, “Sombong sekali putri ini, diam seperti batu.” Sesaat kemudian, Dayang Merindu membeku menjelma menjadi batu.

Si Pahit Lidah kemudian menuju desa tempat tinggal Dayang Merindu. Desa itu tampak sepi, Si Pahit Lidah pun bergumam, “Betapa sepinya desa ini, tak ubahnya sebuah gua.” Desa itu pun berubah menjadi gua.

Itulah sepenggal kisah yang pernah saya baca mengenai peristiwa di balik terbentuknya Gua Putri.

Gua Putri terletak di perbukitan karst Bukitbarisan di Desa Padang Bindu, Kecamatan Semidang Aji. Gua ini memiliki panjang 159 meter, lebar 8 hingga 20 meter, dengan ketinggian mencapai 20 meter. Di dalamnya mengalir Sungai Semuhun, anak Sungai Ogan, yang mengalir dari arah barat ke timur.

Gua Putri
Suasana di dalam gua.

Gua Putri
Bebatuan yang wujudnya tampak seperti bunga.

Banyak hal menarik yang bisa kita temukan di Gua Putri. Saat akan masuk, kita dianjurkan mengetuk pintu gua sebanyak tiga kali, yang menandakan salam untuk para leluhur. Di bagian dalam yang temaram dan berhawa sejuk, kita akan mendengar gemercik aliran sungai yang ikut mengiringi selama perjalanan. Warga sekitar meyakini bahwa bagian sungai yang berada di dalam gua merupakan pemandian para putri kerajaan. Mereka juga percaya, air sungai ini membuat awet muda. Tak jarang pengunjung mandi atau sekadar membasuh muka di sini.

Gua Putri
Sungai Semuhun, tempat mandi para putri.

Selain stalaktit dan stalakmit dengan beragam bentuk yang memesona, tatanan batu di bagian dalam pun sangat menarik. Batu-batu tersebut secara alami terbentuk menyerupai tempat peristirahatan, singgasana, pedapuran untuk memasak, dan pembaringan (Dayang Merindu) yang di bawahnya mengalir air Sungai Semuhun.

Gua Putri
Bongkahan batu yang menyerupai singgasana.

Di bagian ujung, ada sebuah gua lagi yang bernama Gua Penjagaan. Di sudut Gua Penjagaan terdapat sebuah lubang dan di sisi kirinya tampak bongkahan menyerupai dua ekor harimau. Katanya, kedua harimau itu adalah penjaga dikala putri sedang mandi

Gua Putri
Spot favorit pengunjung.

Dibutuhkan waktu sekitar 5 jam berkendara dari Palembang, ibu kota Sumatra Selatan, menuju Gua Putri. Berkunjung ke sini, wisatawan hanya dikenai tiket masuk seharga Rp 2.500 untuk anak sekolah dan Rp 5.000 untuk orang dewasa. Sedangkan biaya parkir motor sebesar Rp 2.000 dan Rp 5.000 untuk minibus.

Jangan lupa gunakan jasa pemandu, ya. Selain supaya tidak tersasar, pendengar penjelasan pemandu tentang Gua Putri pastinya sangat menarik.

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *