Traveling

Pesona Masjid-masjid di Serambi Mekah

Sebutan Serambi Mekah untuk Provinsi Aceh memang pantas disematkan. Provinsi paling barat Indonesia ini berusaha sekuat tenaga menegakkan syariat Islam dalam kehidupan bermasyarakatnya. Terdapat banyak masjid tua bersejarah dan masjid baru nan megah di Aceh, sebagai salah satu tanda dan usaha mereka menegakkan syariat Islam.

Jika kita melakukan perjalanan darat dari Medan ke Aceh, sepanjang jalan kita akan melihat masjid-masjid berdiri megah, dalam jarak hanya ratusan meter saja antar masjid.

Beberapa waktu lalu saya melakukan wisata religi ke Aceh, mengunjungi masjid-masjid tua dan baru di sana. Beberapa masjid tua yang menyimpan banyak cerita yaitu Masjid Indrapuri, Masjid Bujang Salim, Masjid Tengku Chik Di Pasi, Masjid Baiturrahim Ulee Lheue, Masjid Baiturrahman, Masjid Teungku Anjong dan beberapa masjid baru yang megah dengan arsitektur Timur Tengah.

Masjid Indrapuri

Masjid ini dibangun pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1607-1636 M) di atas bangunan pra Islam. Dari segi arsitektur, masjid ini dipengaruhi budaya Hindu, terlihat dari bentuk atapnya yang bertingkat-tingkat. Berdasarkan beberapa literatur yang saya baca, sebelumnya tempat ini adalah sebuah kuil yang diubah menjadi masjid. Bangunan masjid berdiri di atas tanah seluas 33.875 meter persegi, terletak di ketinggian 4,8 meter di atas permukaan laut.

Masjid Indrapuri

Masjid ini berada di Desa Indrapuri Pasar, Kecamatan Indrapuri, Kabupaten Aceh Besar. Dari Banda Aceh, berada sekitar 20 km kearah Medan, di tepi sungai Kreung Aceh, dengan waktu tempuh sekitar 30 menit berkendara. Posisinya tidak persis di tepi jalan raya, jika sulit menemukannya bisa menggunakan google map dan cari dengan kata kunci Mesjid Tua Indrapuri. Mesjid ya, bukan Masjid. Kalau menggunakan kata Masjid, yang muncul malah bukan masjid yang dimaksud.

Masjid Bujang Salim

Masjid Bujang Salim

Masjid Bujang Salim berada di Jalan Ramai Keude Krueng Geukueh, Desa Beringin Dua, Kec. Dewantara, Aceh Utara.

Masjid Bujang Salim adalah Masjid Besar Percontohan Tingkat Nasional mewakili Provinsi Aceh.

Saya disambut ramah di sini, diajak mengobrol tentang masjid-masjid yang ada di Aceh oleh jamaah yang sedang beribadah di sana.

Masjid Tengku Chik di Pasi

Masjid ini dibangun sekitar abad ke-17 oleh Syech Abdussalam yang dijuluki Tengku Chik di Pasi. Beliau mengajarkan ilmu-ilmu agama di pesantrennya yang terletak tidak jauh dari masjid ini.

Masjid Tengku Chik di Pasi

Masjid Tengku Chik Di Pasi berada di Gampong Guci Rumpong, Kabupaten Pidie, Aceh, tepat di tepi Jalan Banda Aceh-Medan. Pada masjid ini terdapat sebuah guci yang ditembok keliling, karena menurut cerita pengurus masjid, guci ini pernah ‘melarikan’ diri. Ada cerita tersendiri mengenai guci ini. Pengunjung masjid boleh meminta air dari dalam guci. Ada celah kecil untuk mengambil air di dalamnya. Airnya terasa sejuk.

Masjid Baiturrahim Ulee Lheue

Masjid ini merupakan salah satu masjid bersejarah di Aceh. Masjid yang berlokasi di Ulee Lheue, kecamatan Meuraksa, Banda Aceh ini merupakan peninggalan Sultan Aceh pada abad ke-17.

Masjid Baiturrahim Ulee Lheue

Saat tsunami 2004 terjadi dan meratakan seluruh bangunan di sekitarnya, masjid ini satu-satunya bangunan yang tetap berdiri kokoh di Ulee Lheue, selamat dari hantaman tsunami. Kondisi masjid yang terbuat dari batu bata tersebut hanya rusak sekitar dua puluh persen saja sehingga masyarakat Aceh sangat mengagumi masjid ini sebagai simbol kebesaran Allah. Setahun setelah tsunami, saya sempat mengunjungi masjid ini.

Masjid Baiturrahman

Masjid ini adalah icon Provinsi Aceh. Saat tsunami 2004 terjadi, masjid yang dibangun pada tahun 1612 ini menjadi tempat berlindung warga Aceh dari tsunami dasyat kala itu. Masyarakat Aceh percaya kalau masjid ini mengapung saat tsunami terjadi, sehingga tidak banyak air tsunami yang masuk.

Masjid Baiturrahman

Masjid Baiturrahman kini sangat megah, setelah dilakukan renovasi pada bagian halaman masjid. Terdapat 12 payung elektrik seperti di Masjid Nabawi dan halaman parkir serta tempat wudhu di bawah tanah.

Masjid Teungku di Anjong

Masjid Teungku Di Anjong terletak di Desa Pelanggahan, Banda Aceh.

Masjid Teungku Di Anjong

Masjid ini pernah rata dengan tanah karena dihantam tsunami pada tahun 2004, kemudian dibangun lagi tetap menyerupai bentuk sebelumnya.
Saya duduk berlama-lama di masjid ini, menikmati keunikan arsitekturnya.

Masjid ini dibangun oleh Teungku Di Anjong pada tahun 1769 M. Beliau ulama yang berasal dari Hadramaut, Yaman, dan kemudian menetap di Aceh pada masa kepemimpinan Sultan Alaudin Mahmud Syah (1760-1781).

Masjid Agung Al Makmur

Saya terpesona pada kemegahan Masjid Agung Al Makmur yang berada di Jalan Taman Ratu Syafaruddin/ Muhammad Daud Beureuh, Lampriet, Banda Aceh.

Aceh

Masjid yang dibangun tahun 1979 ini pernah hancur dihantam tsunami 2004. Kini Masjid Al Makmur berdiri megah, setelah dibangun ulang oleh Pemerintah Oman. Pembangunan ulang masjid dilakukan pada tahun 2006 sampai 2008. Oleh karena itulah, masjid ini lebih populer dengan nama Masjid Oman.

Ornamen dan arsitekturnya cantik dan meniru gaya Timur Tengah, dengan satu kubah dan dua menara, membuat masjid ini tampak sangat megah.

Masjid Islamic Center Lhokseumawe

Aceh

Jika ingin melihat Masjid Islamic Center Lhokseumawe, kita bisa menempuh jalan darat dari Banda Aceh, sekitar 5 jam berkendara atau jalur udara dari Medan ke Lhokseumawe dengan jadwal dan pesawat tertentu.
Masjid Islamic Center ini belum rampung, pembangunan terus berjalan dan banyak fasilitas umum yang sedang disiapkan.

Jika ke Aceh, sempatkanlah mampir ke masjid-masid yang ada di Aceh untuk sholat atau menikmati keindahan dan menyimak ceritanya dari pengurus masjid.

 

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *